Pria itu memasukkan tangannya ke dalam gaun terusan Liza lewat bawah dan meraba panty yang sangat memudahkan Martin karena hanya diikat tali dimasing-masing sisinya. Pria itu menarik talinya hingga dalam sekejap Liza sudah tidak mengenakan penutup kewanitaannya lagi.
"Aaaahhh, dasar brengsek! Mesum!" Sayangnya, tenaga Liza tidak sebanding dengan pria yang sedang dirasuki hawa nafsu berlebih. Pria itu pun membuka ikat pinggang dan zippernya dengan satu tangan.
"Lepaskan aku! Aku akan berteriak biar kamu dipukulin massa." Liza terus berusaha meronta namun tangan dan kakinya sudah dikurung sehingga tidak bisa bergerak sama sekali.
Martin melihat masih ada sofa panjang tempat mereka duduk dan berbicara panjang lebar tadi. Martin pun mengangkat tubuh perempuan yang sudah lama dicarinya itu ke atas pundaknya, lalu menghempaskannya ke atas sofa.
"Aaah, apa yang mau kamu lakukan? Please, jangan.