Beryl sudah selesai memasak beberapa bahan yang ada di dalam kulkas. Setelah semuanya tertata dengan rapih diatas meja, perempuan itu segera mengambil ponselnya.
"What? Ya Tuhan, sudah selama ini aku disini?" Jam menunjukkan pukul 7 malam. Perempuan yang menggerai rambut coklatnya itu kembali menuju kamar tempat dimana pria itu ditinggalkannya dalam keadaan pingsan.
"Dia masih belum siuman?" Beryl mulai merasa was-was. Dia pun segera menghampiri pria itu dan duduk di sisinya.
"Hei bangunlah, kamu masih tidak sadarkan diri? Apa yang harus aku lakukan? Aku ... aku tidak tahu harus menelepon siapa." Beryl bergumam sambil menempelkan tangannya pada satu pipi pria itu.
Tanpa diduga, tangan Beryl digenggam pria itu yang membuka matanya sambil berkata.