"Aku tidak akan membiarkanmu pergi sebelum kamu menunjukkannya padaku." William dan Beryl yang sama-sama keras kepala membuat perdebatan mereka seperti tiada ujungnya.
"Dan, aku tidak akan mau menunjukkan dadaku pada pria yang tidak aku kenal." Jawab Beryl setengah berteriak. Wiliam menghela napasnya. Dia tidak ingin memaksa perempuan ini tapi dia juga ingin segera mendapatkan kepastian.
"Kalau begitu, kita temui mommy. Kamu tentu tidak akan keberatan menunjukkannya pada mommy, bukan?" Tanya William tanpa merasa bersalah.
"Heh, pertama kamu memintaku ke apartemenmu dan ini sudah kuturuti. Sekarang kamu memintaku lagi untuk menemui mommymu. Nanti, kamu memintaku menemui keluarga besarmu. Jangan mimpi ya!" Beryl mendorong dada William dengan tangan kirinya yang tidak menggenggam pisau.
William memegang tangan tersebut dan menghempaskan pisau di tangan kanan Beryl.