Dan, mereka pun sekali lagi bergumul dengan scarf lebar yang membelit tubuh Aubrey bagian atas sebagai alasnya. Wiliam dan Aubrey benar-benar menikmati momen mereka berdua dengan bercinta menumpahkan hasrat yang mereka tebarkan bersama. Langit sebagai saksi betapa cinta mereka sangat sederhana dan tidak membutuhkan banyak kata-kata.
Sementara itu di tempat lain, seorang pria yang sudah kembali ke apartemennya setelah kunjungan singkat ke cabang perusaahannya, melemparkan jas dan dasi yang dipakainya ke atas sofa. Pria itu menjatuhkan bokongnya diatas sofa single sambil membuka kancing di lengan kemeja dan bagian depan kemejanya. Senyumnya tiada lepas dari bibirnya sejak turun dari mobil. Betapa dia sangat senang karena telah bertemu kembali dengan perempuan yang dicarinya selama ini. Bahkan di saat dia pasrah tidak mencarinya lagi, justru perempuan itu datang menyerahkan dirinya sendiri. Mungkin ini yang dinamakan jodoh. Senyum di bibir Martin berubah menjadi tertawa kecil.