"Ya ya ya William, kamu pernah bilang padaku. Aku hanya menawarkan minuman padamu. Kenapa kamu gugup begitu?" Aubrey meletakkan gelas kosong yang telah dia tenggak habis isinya dan pergi menuju kamar milik merek bersama kini.
"Huft," William menghela napas pasrah. Aubrey benar-benar perempuan yang punya pendirian dan tidak mudah ditaklukan. Dengan semua kemampuan dan sifat yang dimilikinya, dia tidak takut untuk diusir keluar dari rumah ayahnya sekalipun. Dia terbiasa hidup mandiri tanpa bantuan siapapun. William merasakan kalau dia tidak salah memilih istri. Namun, masalah silih datang berganti membuat beberapa kesalahpahaman terjadi.
William mengikuti Aubrey menuju ke kamarnya. Bahkan mereka baru saja menikah namun aura permusuhan langsung ditampakkan Aubrey di hari pertama mereka menjadi sepasang suami istri.