Pria itu kembali ke dalam rumah untuk melihat keadaan sang anak perempuan yang masih mengurung dirinya didalam kamar sejak pemakaman mommynya tiga hari yang lalu.
"Nat, ayo kita makan." William mendekati putrinya yang sedang duduk memeluk boneka peninggalan Erine.
"Nat belum lapar, dad."
"Kamu harus makan. Daddy tidak akan makan kalau kamu tidak makan." Ancam William. Erine memang tidak dekat dengan Natasya tapi setidaknya sejak dia hamil dan melahirkan hingga membesarkan Natasya, Erine selalu ada disampingnya. Erine menahan penderitaan akibat cinta yang tak bisa William berikan. Karena memang cinta William hanya untuk Aubrey seorang. Namun, sayangnya cinta itu memisahkan mereka karena takdir. Takdir yang menyatukan mereka, takdir juga yang memisahkan mereka.
"Dad, aku kangen mommy. Hiks hiks …" William sungguh tidak bisa melihat perempuan menangis, apalagi anak satu-satunya.
