Ian yang jengah melihat kemesraan kedua orangtuanya, langsung melipir pergi untuk masuk ke dalam kamar. Sesampainya didalam kamar, Ian memikirkan apa yang dikatakan mommynya. Aubrey pasti sudah banyak menderita, makanya dosennya itu tidak semudah itu menerima seorang pria kembali hadir masuk ke kehidupannya.
"Haaaah, sudahlah. Apapun yang terjadi besok, kita lihat saja. Aku juga perlu untuk bersosialisasi untuk memperluas jaringan pertemananku, bukan?" Ian merebahkan dirinya di tengah kasur luas yang hanya dimilikinya seorang diri.
-----
"Dad, untuk apa kita kesini?" Hari ini adalah hari kedua liburan Natasya dengan daddynya. William mengajak anak perempuannya untuk berbelanja di sebuah butik yang menjual pakaian anak-anak perempuan.