William memaksakan tersenyum pada anak perempuannya yang sangat cantik.
"Daddy harus kembali lagi ke kantor. Kamu nanti pulang dengan supir saja ya." William tidak bisa membenci darah dagingnya sendiri, meskipun harus dibayar dengan meninggalnya dua darah dagingnya yang lain.
"Dad, aku ingin ikut ke kantor daddy. Apakah boleh?"
William tertegun sejenak. William tidak pernah berpikir untuk mengajak siapapun ke kantornya. Hanya Aubrey yang dulu sering mengunjunginya di kantor. Bahkan William tidak mengijinkan Erine untuk masuk ke ruang kerjanya.
"Tapi kamu belum selesai kan acaranya?" William balik bertanya. Natasya tertunduk sedih. Sang ayah pun menghela napasnya karena tidak sanggup untuk melihat anaknya bersedih.
"Mommy bilang kalau mommy akan pergi selama tiga hari untuk acara reunian dengan teman-temannya. Dad, aku kesepian." William benar-benar tidak bisa meninggalkan anaknya sendirian.