"Tentu saja, aku sudah lapar sekali." Pria yang memangkas rapih rambutnya itu, semakin lama semakin menguar ketampanannya. Pria yang menemani dosen bernama Aubrey hingga ke luar negeri itu, hanya menetap disana satu minggu setiap dua bulan sekali karena bisnis yang harus tetap dijalaninya di tanah kelahirannya.
"Simon, kamu tidak lelah baru datang tadi pagi tapi sudah menjemputku? Bukankah seharusnya kamu istirahat dulu?"
"Tidak perlu, aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bertemu pacarku yang hanya bisa aku temui dua bulan sekali." Simon menarik tubuh Aubrey dan mendudukannya di atas pangkuannya.
"Simon, ini masih di dalam mobil. Banyak orang yang lewat." Aubrey mendorong tubuh pria yang telah dia terima untuk menjadi kekasihnya satu tahun yang lalu itu. Kegigihan Simon dan kesabarannya untuk tidak memaksakan kehendak, membuat hati Aubrey luluh juga.
Akhirnya dia menerima ajakan Simon untuk menjadi kekasihnya.