"Apakah kita pernah bertemu?" Suara seseorang dibelakang Luna sudah dia hapal betul. Suara itu, suara yang dirindukan Luna sejak lama.
"Nah, dia pria yang menjemput cincin yang nona pakai." Pekik karyawan itu dengan spontan.
Luna sontak memutar tubuhnya ke belakang. Tubuhnya mendadak membeku, napasnya berhenti sesaat berhembus, dan sepasang matanya tidak berkedip melihat sosok pria yang dulu sangat dekat dengannya, kin menjauh karena sudah tidak mengingatnya lagi. Luna tersadar dari lamunannya ketika melihat perempuan Korea datang menghampiri di belakang Billy.