"Oh, maafkan aku kalau begitu. Sepertinya kisah percintaan anda sangat berbahaya karena mengandung resiko. Tidak bisa dibayangkan kalau suami wanita itu sampai tahu istrinya sering menemui pria lain." Nada bicara Aubrey yang terdengar jelas menyindir pria bertubuh tinggi besar bagaikan raksasa itu, justru terdengar seperti nada cemburu bagi Simon. Pria itu tertawa terbahak-bahak. Aubrey sekali lagi mengernyitkan alisnya dan memundurkan wajahnya karena bingung.
"Kamu cemburu?"
"Hah, maaf. Apakah aku tidak salah dengar? Cemburu? Hello, aku wanita bersuami dan punya anak. Untuk apa aku cemburu pada pria lain yang bukan suamiku? Huh, sudut pandang anda benar-benar sangat luar biasa." Aubrey berdiri hendak meninggalkan pria yang semakin diajak bicara itu semakin menunjukkan kesombongannya.
"Kamu mau kemana?"
"Silahkan dilanjutkan joggingnya. Aku sudah selesai." Ucap Aubrey tanpa menunggu pria itu menjawab pernyataannya.
