"Tidak tidak. Itu tidak akan cukup mengisi energi kamu. Ayo sekarang bangun dan kita makan keluar." Liza menarik tangan sang suami yang sangat berat tubuhnya.
"Kamu mau membawaku kemana?"
"Dekat kantormu aku lihat tadi ada restoran. Ayolah, kebetulan masih jam makan siang. Aku tidak mau kamu tidak makan siang dengan benar. Tadi aku bawakan kopi dan roti karena aku pikir kamu sudah kembali dari makan siang." Ucap Liza.
"Baiklah baiklah, tunggu dulu." Martin mengambil jasnya yang tergantung dan juga dompet dan ponselnya dimasukkan kedalam jas bagian dalam.
Pria yang dingin diluar namun hangat saat bersama anak dan istrinya itu, menggandeng tangan Liza dengan erat.
"Selamat ... siang, bos." Maria melongo melihat bosnya mengandeng mesra tangan perempuan yang baru saja masuk. Tebakannya meleset mengira kalau bosnya itu akan marah besar. Tapi, bosnya kan sudah menikah. Lalu siapa perempuan yang digandeng bosnya itu? Gumam Maria dalam hati.