"Astaga William, dasar pikiranmu hanya dipenuhi dengan hal seperti itu." Dada William dipukul pelan Aubrey dan mereka tertawa bersama penuh romansa cinta.
"Sayang, kamu yakin akan mengajar saat anak-anak berusia enam bulan?"
"Tentu saja. Kamu bilang itu tidak apa-apa." Aubrey mengangkat kepalanya dan menatap mata sang suami.
"Entahlah, aku masih merasa kalau usia enam bulan itu mereka masih kecil sekali. Tapi, aku juga tidak bisa memaksakan kehendakku." William menutup wajahnya dengan satu tangan. Sementara tangan satunya melingkari bahu sang istri dan menjadi sandaran untuk kepalanya berbaring.
"William, kamu itu memikirkan sesuatu yang masih jauh didepan. Aku akan yakinkan kamu kalau aku masih tetap akan memprioritaskan keluarga diatas segalanya meskipun aku bekerja nanti." Jawab Aubrey sambil mengusap-usap dada sang suami.