"Cherryl, jangan buat aku berpikir kalau kamu adalah perempuan murahan yang hanya menyamar menjadi seorang model." Jawab Martin. Cherryl mengerutkan dahinya.
"Sejak kapan mulut kamu itu pedas sekali terdengar? Kamu lupa dengan semua kebersamaan kita sebelum kamu menikah dengan Jasmine? Perempuan itu sudah tidak ada jadi kamu tidak perlu mengingatnya lagi." Cherryl meraih dasi Martin dan mengusapnya dengan kedua tangannya. Martin yang tidak tahan lagi dengan sikap semena-mena Cherryl diruangannya, memencet telpon dan memanggil Maria masuk.
"Ya ada apa tuan?"