Liza benar-benar menepati janjinya. Dia menelepon Martin kembali dengan mode video. Keduanya saling menatap meski di ruang yang berbeda. Sang suami didalam kantornya, sang istri didalam kamar mandi. Live pun akan segera dimulai.
"Baiklah tuan Martin, Live seperti apa yang kamu inginkan?" Liza melepaskan satu persatu tunik longgar dan legging wanita hamil yang dikenakannya untuk berjalan-jalan tadi. Martin menelan salivanya melihat sang istri yang mulai melucuti satu persatu pakaian yang dikenakannya seorang diri. Nyonya Miller diminta Liza untuk menunggu di kamarnya kalau-kalau dia meminta tolong sesuatu.
"Live yang hanya disaksikan oleh aku seorang, live sangat spesial dengan harga bayaran tak terkira." Ucap Martin dengan senyum menggoda.