"Bagus, nikmatilah sayang. Karena ini baru permulaan." Nafas Luna tersengal-sengal setelah mencapai kepuasan tersendiri. Tubuhnya sudah lelah memberontak. Dasi ini terlalu kuat mengikat kedua pergelangan tangannya.
"Lepaskan aku, aku janji ... aku tidak akan pergi." Ucap perempuan malang itu dengan wajah sendu dan penuh keringat.
"Aku belum mulai jadi jangan kamu coba-coba pergi!" Billy turun dari ranjang dan membuka celananya hingga kini keduanya sudah tanpa busana sama sekali.
"Bersiaplah sayang, hal yang paling menyenangkan akan datang ... sebentar lagi." Billy mengurut-urut senjatanya dan langsung mengarahkan ke dalam liang Luna.
"Aaaahhhhh," Luna menjerit histeris tatkala senjata Billy masuk menghujam miliknya. Pria langsung bergerak cepat dan liar memaju mundurkan bokongnya.