"Martin, please. Aku ..."
"Kamu juga merindukan aku, bukan?" Jawab Martin dengan rona-rona bahagia tidak terkira karena perempuan yang dia cintai ternyata masih hidup dengan sehat bersama janin milik mereka berdua yang dikandung Liza.
Di hari pertama mereka bertemu lagi setelah sekitar 7 bulan lebih mereka berpisah, Martin benar-benar melepas kerinduannya yang sangat teramat lama. Pria itu membuat Liza tidak bisa menolak sentuhan dan hasrat yang juga dia pendam selama ini. Gerakannya yang lembut memasuki dirinya benar-benar membuat Liza mabuk kepayang dan sangat menikmati percintaan yang sangat dia dambakan sebenarnya sejak hormon kehamilan di trimester pertama itu.
"Eughhh, Martin,"