"Terima kasih, nyonya. Aku akan kembali sekarang." Mila berjalan mundur dan keluar dari ruangan bosnya. Betapa kagetnya dia ketika yang dilihatnya saat keluar pintu adalah wajah bosnya yang dingin dan tajam menatap dirinya.
Mila tidak berani untuk menyapa, melainkan perempuan itu hanya menundukkan kepala dan berjalan menjauh menghindar. William mendengar semuanya. Hatinya diliputi perasaan gembira tiada terkira mendengar semua kalimat yang diucapkan istrinya. Andaikan dia tidak ingat kalau istrinya masih amnesia, mungkin William berpikir kalau istrinya masih seperti dulu mengingat semuanya. Pria bermata biru itu mengatur napasnya sebelum mengetuk pintu ruangan kerjanya sendiri.
TOK TOK TOK!