"Hidupku sudah bukan milikku lagi. Aku sudah tidak peduli lagi kamu mau bunuh diri atau apa. Aku tidak peduli." Martin menggeleng-gelengkan kepalanya lemah.
"Kalau begitu maumu, baiklah. Aku akan mati dengan membawa rahasia penting yang tidak akan seorangpun tahu. Termasuk kamu!" Ujar Jasmine dengusan sinisnya.
"Rahasia penting? Haruskah aku penasaran?" Tanya Martin dengan malas.
"Tentu saja, karena ini tentang perempuan rendahan itu yang telah merebutmu dariku." Ujar Jasmine.
"Apa maksudmu? Oya satu lagi aku tegaskan. Yang merebutku itu KAMU bukan dia. Aku mencintainya dan sudah berhubungan dengannya sebelum aku menikah denganmu. Tapi, untuk apa aku beritahukan ini padamu. Hatiku ikut terkubur bersamanya." Jawab Martin sambil tertawa sinis.