"Merrick, kamu tetap teman aku. Aku senang memiliki banyak teman. Kelak, kamu akan menemukan perempuan yang kamu cintai setulus hati." Ujar Beryl alias Aubrey.
Merrick terdiam sambil menyunggingkan senyum tipis.
"Oya, kamu sudah tidak dbutuhkan lagi didapur sekarang? Majikan mengijinkan kamu keluar?" Beryl melihat ke kiri ke kanan. Suasana restoran cukup ramai tapi Merrick di luar sehingga Beryl sedikit merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa, nyonya mengijinkan aku istirahat setengah jam. Dari pagi aku sudah di dapur sampai kulitku semakin gosong." Ujar Merrick sambil menunjukkan mimik wajah yang lucu.
"Hahahaha," Keduanya tertawa terbahak-bahak.
Minuman yang dipesan Beryl untuk berdua pun datang. Meski restoran ini pernah memberinya pekerjaan dan tempat tinggal, namun Beryl tidak bisa melupakannya begitu saja setelah pindah ke tempat yang lebih baik.
"Kamu mau bicara apa?" Beryl kembali mengungkit maksud Merrick mengajaknya bertemu.