Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Boutique Lilscarl kota S
Ken yang jalan di belakang Lili berdecak sebal sambil mengamit lengan si empu butik untuk jalan beriringan dengannya.
"Lupakan, anggap saja aku tidak mengatakan apa-apa."
"Apa? Kamu marah karena aku tidak mendengar apa yang ditanyakan?" tanya Lili menyindir. Ia juga menyentak tangan yang digenggam Ken, meski percuma, karena nyatanya kini ia semakin ditarik menuju mobil yang terparkir tak jauh dari mereka berjalan.
"Nggak marah, hanya sudah hilang selera." Akhirnya sampai juga, Ken membukakan pintu dan menatap Lili dengan datar. "Masuk! Lain kali kalau sudah selera akan kutanyakan lagi," lanjutnya ketika melihat tatapan menilik dari si wanita.
"Kenapa tidak sekarang saja?" Lili bertanya sambil memasuki mobil, duduk nyaman meski ia tidak mengalihkan tatapan dari Ken yang mengangkat bahu.
"Tidak berselera."
"Kalau begitu tidak usah bertanya sekalian," tukas Lili santai.
"Ck! Kamu selalu pintar dalam hal memaksa."