Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Jalanan kota S
"Aku heran deh."
"Kenapa?"
Bian yang sedang menyetir sesekali melihat Anya, menoleh hanya untuk memperlihatkan raut wajah bingung ketika mendengar perkataan wanita itu.
"Iya heran, kok kamu selalu ganti mobil setiap jemput aku?" lanjut Anya bertanya polos.
Ia bahkan sampai mengerutkan kening, ketika melihat wajah bingung yang juga diperlihatkan Bian.
Eh!?
Di dalam hatinya yang terdalam, si manager hotel sekaligus plaboy cap bokong ayam itu sudah tergagap, karena akhirnya si wanita yang akhir-akhir ini dekat dengannya menyadari sesuatu akan hal kecil ini.
Masa iya sih, ia harus mengakui kalau tujuannya mengganti mobil setiap saat menjemput karena takut dipantau oleh mama dan papanya yang ingin sekali ia menikah.
Bukan apa, ia hanya takut Anya akan menganggap jika ia malu mengakui kedekatan saat ini kepada keluarganya.