Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Cashel Group
Ken tampak berdiri dari kursi yang beberapa jam ini didudukinya. Ia bahkan menyempatkan diri memegang permukaan empuk yang terasa panas, sangking bokongnya menempel lama di sana.
Ia melakukan perenggangan dengan suara 'krack' terdengar dari pinggang, serta leher yang digerakkan kiri-kanan dan memutuskan untuk keluar ruangan.
Di luar sekretarisnya yang duduk sampai berdiri, menyapa dengan pertanyaan klasik seperti pada umumnya.
"Anda mau ke mana, Bos?"
"Ke luar, sebentar."
Jawaban dengan penjelasan meski singkat (Tumben) itu terdengar, bahkan si sekretaris sampai berkedip tidak yakin, andai kata suara debaman pintu yang ditutup tidak didengarnya.
Kupikir ini mimpi, batin Erika.
Ia menatap Bosnya dari sini, sedikit merasakan perubahan dan ini semenjak ada seorang wanita selain dirinya yang memasuki ruangan di depannya.