Chapter 6 - sechs

Ocha melepaskan kopling, gadis itu pun kembali menatap Kenzie "Letakkan pada gigi terendah.." kata Kenzie lagi dan Ocha pun mengikuti. Kenzie yang melihat itu tersenyum lebar dia semakin tidak bisa menahan tawanya, dia merasa seperti memiliki mainan baru. "Lepaskan kaki kirimu dan injak di kaki kananmu.." kata Kenzie mengejutkan Ocha membuatnya langsung menginjak gas dan seketika mobil berjalan mundur.

Sopir bus yang melihat itu kaget dan berteriak ingin menghentikan Ocha tapi terlambat, suara benturan seketika terdengar.

"Tidak! Apa kau baik-baik saja?" tanya sopir bus.

Ibu-ibu yang sejak tadi juga memperhatikan berkata "Bagaimana dia bisa sejahat itu?"

Kenzie yang melihat itu tertawa senang, memakai kacamatanya lagi lalu pergi dari tempat itu dengan santai. Meninggalkan kekacauan yang telah dia buat.

****

Kantor polisi Ocha bertopang dagu menatap ikannya yang sudah mati karena kehabisan air di atas meja, di sampingnya gadis seksi serta cowok tampan sebelumnya juga ada di sana, tapi Tuan muda kaya itu sepertinya tidak masalah di manapun tempat dia berada akan selalu santai. Lihatlah dia duduk di meja salah satu polisi, kedua kakinya di lipat di atas meja, badannya bersandar sepenuhnya di kursi bergoyang-goyang dengan santai. Sedang kan cewek seksi yang duduk di sampingnya bermuka masam sambil memperbaiki rambutnya yang kusut.

Ocha berkata dengan pelan pada polisi yang duduk di hadapannya. "Pak, aku sudah menjelaskannya. Aku hanya membantu memindahkan mobilnya dan tidak berniat untuk menabrak bus."

Polisi yang mendengarkan memasang wajah serius "Mm.. tapi yang kau katakan itu berbeda dari yang di katakana si pemilik mobil. Untuk sekarang Tuan Kenzie sudah mengaku dia telah menghasut pacarnya dengan sengaja bertengkar di dalam mobil dan menyebabkan bahaya untuk umum.."

Setelah mendengar penjelasan dari polisi Ocha dan gadis seksi seketika menoleh pada Kenzie menatap laki-laki tampan itu dengan wajah kesal. Kenzie yang melihat itu menurunkan sedikit kaca mata hitamnya, menatap dua gadis itu dengan wajah polos, kemudian memasang kaca matanya lagi dan melempar senyum kemenangannya di bibirnya.

Ocha kembali menjelaskan pada pak polisi "Aku bukan pacarnya.."

Gadis seksi "Aku pacarnya.."

Polisi yang mendengar itu terkejut dan kembali menatap Kenzie yang duduk santai di belakang mereka. Kedua gadis itu juga menoleh menatap laki-laki tampan itu. ikan yang kekeringan air di atas meja sedikit meronta dan Ocha pun berusaha menenangkannya. Tapi ikannya masih meronta.

Gadis seksi masih terus menatap Kenzie, sedangkan laki-laki itu sudah berdiri dari duduknya berjalan santai mendekati Ocha sambil melepaskan kaca mata hitamnya. Ocha yang melihat itu sedikit menjauh dan Kenzie sedikit menunduk menatap cewek seksi menatapnya dengan serius untuk beberapa detik, kemudian kembali berdiri dengan tegap berkata pada polisi. "Aku tidak mengenal gadis ini, kau bisa memintanya untuk pergi."

Gadis seksi itu memukul meja "Kenzie! Apa yang kau pikirkan! Apakah aku orang yang bisa kau buang begitu saja?"

Ocha mengabaikan pertengkaran di belakangnya dan masih berusaha menenangkan ikannya yang meminta air, dan menggelepar-gelepar di atas meja. Sedangkan pak polisi diam-diam melirik mereka sambil menulis pada kertas di hadapannya.

Kenzie tersenyum sinis pada cewek seksi "Aku tegaskan sekali lagi, aku tidak punya perasaan apa pun lagi padamu. Kecuali kau ingin aku mengatakannya dengan jelas betapa aku membenci gadis seperti mu dan meminta polisi untuk menulisnya?"

Gadis seksi semakin marah dan ingin menampar Kenzie tapi dengan cepat dia menangkap tangan gadis itu yang hampir mendarat di pipinya. Sedangkan Ocha masih fokus pada ikannya yang sedang kekeringan air di atas meja.

"Hati-hati.. memukul orang di kantor polisi adalah kejahatan.." Gadis itu pun melepas tangannya dan terlihat tidak menerima perlakuan Kenzie padanya.

Polisi menyela pertengkaran dua orang itu "Apa yang terjadi? Apa yang ku lihat ini! ini kantor polisi kau pikir sedang berada di mana sekarang?! Bukahkah ayahmu Direktur dari kampus Mandala? Bagaimana kau bisa begitu bodoh?" kata polisi itu pada gadis seksi yang berdiri di depannya.

Merasa tidak terima di permalukan gadis seksi itu kembali menoleh pada Kenzie yang sudah kembali duduk di kursinya. "Kenzie! Tidak ada satu orang pun yang memperlakukan aku seperti ini! termasuk kau! Aku ingin kau bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi hari ini!" gadis itu mengambil barangnya di atas meja dan menatap Ocha yang sedang menatap ikannya yang tinggal menunggu ajal. Melihat itu gadis seksi semakin jengkel dan mengambil tas Ocha dan melemparnya ke atas lantai.membuat isinya berserakan dekat tempat duduk Kenzie.

"Hei!" Ocha menghela napas dan mengambil tasnya di atas lantai, tapi dia tidak melihat satu buku yang sedikit berada di bawah meja. Polisi yang melihat emosi gadis seksi hanya bisa menggelengkan kepala. Berbeda lagi dengan pembuat masalah dia terlihat baik-baik saja tanpa rasa khawatir sedikit pun.

Ocha mendekati polisi dan mencoba menjelaskan sekali lagi "Pak dia sudah pergi! Aku juga bisa pergi? Aku ada sesuatu yang mendesak di rumah aku harus cepat-cepat.." kata Ocha menjelaskan.

Polisi itu juga mendengarkan dengan serius lalu berkata "Ini… tergantung pada tuan itu.. jika dia ingin menyelesaikan secara pribadi denganmu, bagaimana pun kau adalah yang menabrak seseorang, mobil itu sangat mahal.." kata polisi itu sambil mendecakkan lidahnya.

Ocha yang mendengar itu semakin gugup "Sa-sangat mahal?" polisi mengangguk. Dan memberi koda pada Ocha untuk meminta pengampunan dari Kenzie. Ocha semakin gugup dia memeluk tasnya semakin erat menatap Kenzie ragu-ragu. Tapi dia tidak punya pilihan selain menghampiri Kenzie.

Kenzie yang mendengar pembicaraan dua orang itu tersenyum tipis, dia merasa Ocha semakin menarik di matanya.

"Ini.. Tuan muda. Kau dan aku sudah jelas. Ini masalahmu jika mobilnya tertabrak, bukan salahku.." kata Ocha.

Kenzie dengan santai berkata meskipun nadanya masih lembut tapi laki-laki itu sepertinya masih tidak ingin melepaskan Ocha begitu saja. "Kau yang mengemudikan mobil, jangan pernah berpikir untuk lari dengan seenaknya. Ini silahkan tanda tangan di kertas asuransi.."

Ocha menghela napas kesal "Berapa biaya perbaikannya?"

"Bemper, cat ulang, interior tidak cukup beberapa juta, mungkin sepuluh juta!"

"Sepuluh juta?" kata Ocha mengulang kata-kata Kenzie.

Kenzie mengangguk "Siapa yang memintamu untuk pamer?"

Ocha menatap Kenzie tidak percaya rasanya dia ingin memukul wajah menyebalkan laki-laki tampan itu tapi dia masih sadar kalau tempatnya masih di kantor polisi. "Bisakah aku memintamu untuk mengatakan yang sebenarnya. Kamu lah yang membiarkan aku menyetir mobil.."

"Aku tidak bodoh! Asuransi tidak akan membayarku.." kata Kenzie lagi tidak mau mengalah.

Ocha semakin kesal "Aku sedang buru-buru. Aku harus membawa ikan ini ke rumah dalam waktu lima belas menit. Kata Ocha menunjuk ikan di atas meja polisi.