Tepat saat itu Eko juga datang bersama dengan Johan yang tersenyum lebar dengan wajah babak belurnya. Johan terpana melihat banyaknya pendukung Kenzie. Eko yang melihat Johan linglung segera menyeretnya untuk duduk.
Eko menatap tajam pada Kenzie sudut bibirnya terangkat ia sudah bisa membayangkan kalau Kenzie akan kalah, tentu saja ia sudah tiga kali menjadi juara umum di universitas semua orang tahu tentang kemampuannya sedangkan Kenzie selain kemampuan membuat onar dan menjadi playboy tidak ada kelebihan lain. Hari ini ia kan membuat Kenzie sadar bahwa tidak ada hasil yang instan selain bekerja keras, selama ini ia selalu bersabar menerima kekalahan dan hinaan laki-laki itu sekarang adalah waktu pembalasan untuknya.
Ocha yang sejak tadi menunduk sedikit mengangkat kepalanya menatap Johan yang juga menatapnya, pandangan Ocha datar tanpa emosi berbanding terbalik dalam hatinya yang ingin menerkam dan mencabik-cabik wajah pria busuk itu hingga tidak berbentuk.