Sheina terus menangis. Dada nya yang semakin sesak dan nafas nya yang sudah sangat susah untuk dia hirup semakin menambah penderitaan Sheina.
Kini Sheina masih terduduk kaku di posisi nya yang sama sejak tadi. Sudah kurang lebih dari satu jam dia berada di sini, namun belum ada seseorang juga yang bisa ia mintai tolong.
"Ma... pa... kak Adit... kak Vincent... tolongin Aku hiksss. Aku udah ngak kuat. Aku mau pulang..." Ucap Sheina sambil terus memukul mukul dada nya yang sesak.
Saat Sheina masih terisak. Tiba tiba dia melihat sebuah pantulan cahaya yang mengarah ke arah langit.
Sheina memastikan bahwa sekarang ia tidak salah lihat lagi seperti tadi. Sheina takut jika apa yang terjadi pada nya tadi akan terjadi lagi seekarang.
Krekkkkk
Tubuh Sheina langsung bergetar hebat saat dia mendengar sebuah suara yang tiba tiba muncul dari arah belakang nya.
Sheina berusaha mencari tahu itu suara apa, namun suasaana yang gelap malah membuat dia tidak bisa menemukan apa apa.