Kadang bukannya kita tidak mau menyelesaikan masalah tapi hanya saja kita perlu waktu untuk bisa menjadi lebih dewasa dalam menghadapi masalah tersebut.
***
Saat ini Nisa tengah berjalan sendirian di koridor sekolah untuk menuju ke parkiran karena hari ini sudah waktunya semua murid untuk pulang kerumahnya masing-masing. Kali ini Nisa tidak pulang bersama Karin karena dia dan dirinya masih marahan jadi Nisa memutuskan untuk pulang naik ojek. Lagian sedari tadi Karin juga selalu buang muka kalau melihat dirinya. Nisa pun menjadi sedikit kesal dengan nya bukankah yang salah itu dia tapi kenapa disini seolah-olah Nisa yang bersalah? Ah sudahlah jika dia terlalu memikirkan itu akan membuatnya menjadi stres saja dia juga manusia jadi dia juga bisa merasa capek dan kesal kalau harus memaklumi sifat Karin yang suka mancing-mancing emosi orang.
"Mari pak" sapa Nisa pada pak satpam yang tengah berjaga dipintu gerbang.
"Iya dek" balas pak satpam tersenyum. Nisa lalu menghampiri tempat tukang ojek namun ternyata sudah ada yang mesan semua alhasil dia harus memesan ojek online. Nisa lalu mengeluarkan ponselnya setelah membuka aplikasi ojek online setelah itu memesan ojek online lalu menunggu nya. Dia pun memutuskan untuk menunggu nya di halte dekat sekolahannya sebenarnya kalaupun dia mau naik bis bisa aja tapi dari dia turun nanti sampai ke rumah nya lumayan jaraknya jadi dia lebih suka naik ojek karna bisa sampai depan rumahnya tanpa harus berjalan kaki lagi walaupun ongkos nya nambah dikit tapi gak papa. Ketika sedang menunggu ojeknya sembari memainkan ponselnya tiba-tiba tanpa sengaja dia melihat Karin yang sedang melintas didepannya tanpa melihat dirinya seperti Karin tau kalau Nisa berada situ tapi dia buang muka seolah-olah gak melihat keberadaan Karin. Nisa pun hanya tersenyum dalam hati dan mencoba tetap sabar dalam menghadapi nya. Tak lama juga motor Adit datang dan menghampiri Nisa.
"Sedang ngapain kamu disini?" Tanya Adit pada Nisa.
"Lagi nunggu ojek" balas Nisa tersenyum.
"Gue antar aja ya" tawar Adit yang masih setia duduk diatas motornya.
"Eh gak usah lagian bentar lagi ojeknya juga udah mau datang kok" balas Nisa.
"Yakin lo? Bukan karna gue Sekarang pakai motor kan jadinya Lo gak mau, habisnya mobil gue ada dirumah gue dan Lo tau kan kalau gue lagi diusir sama bokap gue" seru Adit.
"Oh bukan karna itu kok tapi emang bener ojeknya udah mau sampai lagian aku juga gak mau ngrepotin kamu terus" ujar Nisa tak enak hati.
"Alah sans kalau sama gue itu lagian sebenarnya gue itu mau ajak Lo makan sebagai tanda terimakasih gue karna Lo semalam udah mau dengerin curhatan gue" seru Adit yang memang berniat untuk mengajak Nisa makan sembari melakukan PDKT.
"Sebelumnya terimakasih atas tawaran nya tapi mohon maaf aku gak bisa" bohong Nisa yang gak mau jika nanti kalau dipergi sama Adit akan terjadi salah paham.
"Ayolah Sa jangan nolak lagian gue gak akan ngapa-ngapain Lo kok gue janji cuman sebentar kok plisss lah Sa ayolah" mohon Adit pada Nisa.
"Maaf tapi aku beneran gak bisa dit lain kali aja ya" balas Nisa masih kokoh dengan pendirian nya.
"Ayolah sekali ini aja Napa sa kalau Lo masih tetap gak mau gue akan tetap nungguin Lo terus disini kalau perlu gue akanikutin Lo sampai rumah Lo dan bertemu sama Abi Lo kalau perlu juga gue akan minta ijin untuk ajak Lo makan" seru Adit yang masih berusaha agar Nisa mau makan dengannya. Akhirnya Nisa pun menjadi bimbang karena kalau dia tetap menolak takutnya Adit beneran akan mengikuti nya Sampai rumah dan bertemu dengan Abi nya dan pastinya Abi akan bertanya-tanya dan salah paham Nisa tidak mau jika itu sampai terjadi.
"Emmm yaudah iya tapi janji jangan lama-lama ya dan jangan jauh-jauh tempatnya dari sini" pinta Nisa lalu mengambil hpnya dan mengcancel ojeknya.
"Yes iya gue janji kok, yok" seru Adit yang bahagia. Lalu Nisa membonceng Adit dan sangat menjaga jarak dengannya sebenarnya Nisa was-was jika nanti dijalan dia bertemu dengan Karin atau pun dengan Abinya takutnya mereka akan salah paham sama dirinya dan mengira jika Adit adalah pacarnya.
"Pegangan Sa nanti Ndak jatuh" pinta Adit yang melihat Nisa sangat menjaga jarak dengan dirinya.
"Udah yok jalan" balas Nisa lalu berpegangan pada handle besi jok belakang. Adit yang menunggu Nisa memeluk tubuh nya namun kok gak Meluk-meluk akhirnya dia memutuskan untuk menoleh kebelakang dan dia sedikit kecewa setelah melihat jika Nisa malah berpegangan pada handle besi belakang bukan meluk dirinya. Baru kali ini ada perempuan yang gak mau meluk tubuh Adit biasanya malah pada mencari kesempatan untuk memeluknya sungguh Adit menjadi tambah kagum sama Nisa dan merasa tertantang untuk meluluhkan hati nya.
"Suatu saat gue akan bikin Lo bisa memeluk tubuh gue tanpa haram lagi dan tanpa gue minta (nikah)" batin Adit lalu menjalankan motornya menuju salah satu restauran yang ada didekat sana. Setelah menempuh waktu kurang lebih 10 menit akhirnya Adit terlah sampai ke tempat tujuan dan diapun segera memarkirkan motornya dan mengajak Nisa untuk masuk ke dalam.
"Ayo masuk sa" ajak Adit setelah melepas helmnya.
"Beneran tempatnya disini?" Tanya Nisa yang sedikit terkejut karna dia tidak biasa makan di restoran lagian pasti disini harga menunya mahal-mahal.
"Iya kenapa? Kamu gak suka? Atau kita ganti yang lain aja?" Seru Adit pada Nisa.
"Enggak kok aku suka tapi masalahnya harga makanan disini pasti mahal-mahal kan dan aku gak ada uang" seru Nisa dengan polos membuat Adit menjadi gemas.
"Hahah udah jangan pikirkan itu nantia gue yang bayarin Lo deh" balas Adit tersenyum.
"Ah gak mau aku mending kita ke warung makan bakso langganan Aku aja disana harganya cuman 10 ribu dan baksonya juga enak" ujar Nisa.
"Yaudah iya kita ke tempat bakso langganan kamu tapi nanti Lo tunjukkan jalannya gue gak tau soalnya" seru Adit lalu memakai helmnya lagi.
"Oke" balas Nisa .lalu mereka berdua segera menuju ke tempat bakso langganan Nisa jarak antara restauran ketempat baksonya tidak begitu jauh hanya membutuhkan waktu 5 menit saja untuk sampai ke sana.