Gapailah mimpimu setinggi-tingginya dan sekeras apapun itu masalah hasil serahkan pada yang diatas setidaknya engkau telah berikhtiar kepada Nya
**
Di pagi yang cerah hiduplah sebuah keluarga sederhana yang tinggal disalah satu tempat yang berada di ibu kota Jakarta. Keluarga itu terkenal agamis karena ayahnya merupakan salah satu tokoh agama yang berada di kampung tersebut. Beliau bernama ustadz Ahmad beliau saat ini hanya tinggal berdua bersama putri gadis nya istri nya Siti Khadijah telah wafat beberapa tahun lalu karena penyakit yang dideritanya. Gadis itu saat ini sedang menginjakan kaki disekolah tingkat SMA namanya lathifah Khoirun Nisa biasa dipanggil Nisa. Sebenarnya sedari dulu Abi nya menginginkan dia untuk masuk kedalam pondok pesantren tapi dirinya ingin sekali mengeyam pendidikan formal karena sebenarnya dari dulu dia mempunyai cita-cita ingin menjadi dokter namun apa daya kedua orang tua nya menginginkan dia untuk menjadi seorang ustadzah alhasil dia harus mengubur dalam-dalam keinginan nya itu dan menuruti keinginan kedua orang tuanya ditambah sebelum umi nya wafat beliau berpesan agar kelak dia menjadi seorang ustadzah dan itu bagi Nisa sebuah wasiat yang harus dia lakukan.
"Nak kamu kan sekarang udah lulus SMP Abi berharap kamu lanjutin ke pondok pesantren karna kamu kan tahu kamu satu-satunya penolong Abi dan umi diakhirat kelak dan kamu juga tahu jika Abi dan ummi mu ini menginginkan kamu menjadi seorang ustadzah Abi ingin kamu menjadi penerus Abi Kelak nanti" seru Abi.
"Maaf Bu sebelumnya Kalau boleh Nisa ingin meneruskan ke jenjang SMA dulu karna Nisa kan juga mendapatkan beasiswa kalau gak digunakan takutnya mubazir nisa ingin mondok setelah nisa lulus dari SMA dan Nisa tidak akan lupa akan wasiat umi yang terakhir" ujar Nisa.
"Yaudah kalau itu keputusan kamu walaupun Abi masih berharap kamu melanjutkan ke pondok pesantren tapi mau bagaimana pun kalau kamu belum siap itu akan sia-sia sesuatu akan berujung baik jika itu diniatkan dari dirinya sendiri" balas Abi.
"Terimakasih Bi udah ngertiin Nisa, Nisa janji lulus SMA bakal mondok dan menjalankan amanah dari umi" seru Nisa serius.
"Iya sayang Abi percaya sama kamu kok, Oh iya Abi mau tanya emang kamu udah ada gambaran mau sekolah dimana?" Tanya Abi.
"Belum tahu kalau soal itu bi mungkin besok atau lusa aku sama Karin mau melihat-lihat sekolah SMA yang terdekat dari rumah dulu " balas nisa.
"Yaudah kalau begitu semoga mendapat kan sekolah yang kalian impikan oh iya Abi mau pergi ke masjid dulu kamu jaga rumah baik-baik ya assalamualaikum" seru Abi berpamitan.
"Waalaikumussalam iya Bi" ujar Kayla.
Saat ini Kayla memutuskan untuk mandi setelah itu baru sholat ashar dan bersih-bersih rumah.
"Semoga keputusan yang aku ambil ini benar dan semoga Allah memberkahi segala urusan nya" ujar kayla lalu menuju ke kamarnya.
***
Keesokan harinya Nisa telah bersiap diri untuk mencari sekolah SMA nya nanti. Nisa memakai gamis polos berwarna abu dengan kerudung bunga-bunga membuat dia terlihat elegan dan cantik.
"Emm sudah siap ni saatnya berangkat semoga hari ini berkah aamiin" ujar Nisa didepan cermin sembari melihat dirinya. Lalu Nisa mengambil tas ranselnya dan mencari Abi nya untuk berpamitan.
"Abi sarapan nya udah Nisa siapin di meja makan tadi sekarang Nisa mau pamit dulu mau pergi mencari sekolahan SMA" seru kayla pada abinya yang sedang membaca koran diteras belakang.
"Iya kamu gak sarapan dulu?" Tanya Abi.
"Ntar aja bi soalnya Karin udah nunggu di depan takutnya kelamaan kan kasihan" balas Nisa.
"Udah sarapan dulu aja sekalian Karin diajak makan bareng kita, lagian kalau mau pergi usahakan sarapan dulu walaupun hanya dengan segelas susu dan roti karna sarapan itu baik bagi kesehatan tubuh" ujar Nisa.
"Baik kalau begitu Bi Nisa kedepan dulu mau panggil karinnya" seru Nisa.
"Yaudah Abi tunggu diruang makan" balas Abi lalu beranjak dari duduk nya kemudian menuju ke ruang makan. Begitu pun dengan nisa yang bergegas memanggil kan Karin yang berada diteras rumah depan untuk sarapan bareng.
"Rin masuk dulu yuk sarapan bareng" ajak Nisa.
"Udah gak usah repot-repot aku udah sarapan kok tadi kalau kamu mau sarapan aku tungguin" balas Karin.
"Tapi aku gak enak sama kamu nanti kamu kelamaan nunggu nya" ujar Nisa.
"Udah santai aja kalau sama aku sa kayak sama siapa saja sana buruan sarapan pasti Abi kamu udah nunggu kasian kan" jelas Karin.
"Yaudah aku sarapan dulu kamu masuk dulu yuk" seru Nisa.
"Yaudah ayo" balas Karin lalu masuk kedalam rumah bersama Nisa.
"Aku tunggu disini aja" seru Karin.
"Iya kamu mau minum apa biar aku buatin dulu? Tanya Nisa.
"Udah gak usah aku gak haus kok" balas Karin.
"Yaudah kalau gitu silahkan duduk dulu" pinta Nisa.
"Iya" balas Karin.
Setelah itu Nisa kembali ke meja makan untuk segera sarapan karena abi nya sudah menunggunya sedari tadi.
"Mana Karin?" Tanya Abi.
"Dia ada diruang tamu tadi udah Nisa suruh buat sarapan bareng kita tapi dia bilang kalau tadi pagi dia udah sarapan" balas Nisa.
"Yaudah kalau gitu sekarang kita sarapan dulu jangan lupa baca doa dulu sebelum makan" pinta Abi.
"Baik Bi" balas Nisa lalu mengambil kan nasi dan lauk untuk abinya setelah itu baru mengambil nasi dan lauk untuk dirinya. Mereka menikmati sarapannya dengan hikmat dan tanpa ada yang berbicara karena jika sedan makan hendaknya tidak boleh berbicara bisa-bisa kita tersedak oleh makanan yang kita makan.
"Abi Nisa udah selesai kalau begitu Nisa pamit dulu assalamualaikum" pamit Kayla lalu mencium tangan Abi Nya.
"Waalaikumussalam Yaudah kalau gitu hati-hati dijalan jalan ya" balas Abi.
"Iya Bi" seru nisa lalu Nisa memutuskan untuk menghampiri Karin diruang tamu setelah itu mereka berangkat bareng menggunakan motor punyanya Karin.
Tujuan pertama sekolah yang akan mereka datangi yaitu SMA Nusa bangsa sekolah ini merupakan sekolah yang diimpikan semua pelajar dikota Jakarta dan merupakan sekolah terfavorit dan siswa-siswa mungkin hampir 90% dari keluarga yang berada.
"Bagus ya nis" seru Karin.
"Iya tapi kayaknya kalau dilihat murid-murid yang ada disini itu dari keluarga berada" balas Karin.
"Iya juga sih terus gimana?" Tanya Karin.
"Kita cari yang lain dulu aja yuk aku kalau sekolah disini kayak masih trauma aja waktu SMP kan kamu tau kalau aku pernah dibuly habis-habisan karena aku ini orang sederhana tidak seperti mereka" seru Nisa.
"Yaudah kalau gitu kita ke sekolah selanjutnya SMA Pancasila gak jauh dari tempat ini kok" jelas Karin.
"Yaudah yok" balas nisa. Mereka berdua pun menuju ke sekolah berikut nya SMA Pancasila. Butuh waktu 5 menit aja dari sekolah tadi.
"Ini sekolah yang aku bilang tadi nis" seru Karin.
"Bagus juga Rin gak kalah sama sekolah yang tadi" balas Nisa.
"Iya Nis sekolah ini sama yang tadi cuman beda 11-12 kok sama-sama sekolah unggulan juga kok cuman kalau disini banyak siswa yang dari beasiswa tapi ya walaupun ada yang mungkin dari orang yang berada tapi perbandingan juga sama lah" jelas Karin.
"Kalau menurut aku sekolah nya juga nyaman kok bersih dan jarak rumah ke sini juga gak jauh aku jadi tertarik" balas Nisa.
"Yaudah kita ambil sekolah yang ini aja ya kalau mau daftar bisa online kok jadi gak usah repot-repot kesini lagi pendaftaran bukak nya mulai besok" ujar Karin.
"Yaudah kalau gitu, kita pulang yuk" ajak Nisa.
"Yaudah ayo tapi sebelum pulang aku mau mampir ke toko perlengkapan sekolah mau beli buku tulis dan alat tulis lainnya" ujar Karin.
"Sekalian juga deh aku juga mau beli dari pada besok-besok" balas Nisa.
"Yaudah yuk" ajak Karin. Lalu mereka menuju parkiran sekolah untuk mengambil motornya setelah itu bergegas pergi ke toko perlengkapan sekolah.