Bel pertanda pelajaran telah berakhir baru saja berbunyi. Antariksa langsung menyambar tasnya yang berada di atas meja. Ia sudah memiliki janji dengan salah seorang temannya. Dan Antariksa akan menemui temannya itu di sebuah cafe yang sudah mereka tentukan sesaat lagi. Entah apa yang terjadi pada Antariksa saat ini, ia merasa seakan tidak merasakan apa-apa lagi. Hati Antariksa terasa hampa dan kosong. Ia membenci perasaan yang sangat tidak mengenakkan seperti ini. sebenarnya, Antariksa pun menginginkan untuk tetap memperjuangkan Caramel. Mungkin ini semua karena perkataan teman sekelasnya kemarin malam. Mereka memang tidak terlalu dekat, tapi Antariksa percaya pada temannya yang satu itu. Melihat memang ia begitu setia kepada temannya yang lain.