Caramel merasakan ketidak nyamanan di sekujur tubuhnya saat ini. Rasa pusing mulai menyerang kepalanya yang baru terasa sakit. Tubuhnya kesulitan untuk bergerak dan bahkan napasnya masih terasa putus-putus. Caramel juga berusaha untuk melawan tubuhnya yang tak bisa untuk bergerak. Indra penciumannya pun menangkap aroma-aroma kayu-kayuan yang berbau seperti kayu tua.
Caramel melawan dirinya sekuat tenaga untuk bisa membuka kedua bola matanya yang sangat sulit untuk dibuka. Caramel sudah setengah sadar, akan tetapi kelopak matanya seakan tidak ingin terbuka. Di lem dengan erat.
"Eungh."
Suara melenguh Caramel terdengar begitu saja. Setelah beberapa detik Caramel mencoba membuka kedua bola matanya, akhirnya Caramel berhasil membukanya sedikit demi sedikit. Cahaya terang pun langsung menyambut Caramel. Caramel masih berusaha menetralkan penglihatannya dan orang pertama yang Caramel lihat adalah Rafael.
Rafael Tan.
"Rafael?"