Dari sisi tempat tidur dia bisa melihat Patrick mengepalkan tinjunya ke belakang dan mendaratkan pukulan telak ke tetangganya. Ya Tuhan. Furi tidak bisa membiarkan orang yang tidak bersalah ini terbunuh karena dia. Persetan.
Dia baru saja berhasil setengah berteriak setengah batuk. "Aku menelepon polisi." Pernyataan itu membuat Patrick meninggalkan tetangganya dan kembali padanya. Dia tidak bisa menelepon polisi jika dia mau – tidak ada telepon.
Furi kelelahan, dia tidak repot - repot mencoba mengangkat lengannya yang berat ketika Patrick meraihnya dan melemparkannya ke seberang ruangan. Furi berteriak ke meja rias yang terhubung dengan tulang rusuknya yang sudah empuk. Patrick menutup jarak dan berdiri di atasnya. Ketika Furi mendongak, dia melihat tinju Patrick diarahkan ke wajahnya. Dia menutup matanya tetapi tersentak keras sebelum dia bisa merasakan pukulannya.
"Atlanta PD! PD Atlanta!"