Chereads / Pria tampan itu peliharaanku / Chapter 22 - BIMA KESAL DENGAN NAURA

Chapter 22 - BIMA KESAL DENGAN NAURA

Ternyata benda kenyal itu adalah bibir Bima sehingga membuat Rani melebarkan matanya Karena kaget.

CUP....

"cantik,baik dan akan selalu seperti itu di mata ku." ujar Bima dengan serius.

Rani masih belum bisa mengedipkan matanya,dia merasa kalo Bima sangatlah romantis dengan dirinya sehingga membuat dia merasa melayang-layang di angkasa.

"lah kok malah bengong gitu sih." kata Bima.

"kamu barusan..." ucap Rani yang masih tidak percaya.

"biar romantis sayang." kata Bima.

setelah itu Bima langsung membawa Rani kedalam pelukannya sehingga membuat Rani membalas pelukan itu dengan sangat erat.

"Makasih sayang..., makasih udah mau menjadi pendamping aku. selalu sabar menghadapi orang tua aku, terkadang aku juga ikut dengan orang tua ku untuk menuntut kamu menjadi kaya, karena agar hubungan kita terus berjalan tanpa kandas dan terpisah." kata Rani dengan penuh penyesalan.

"gak papa sayang,aku paham maksud orang tua kamu. mereka ingin yang terbaik untuk anaknya." ucap Bima dengan tulus.

setelah itu mereka berdua jalan-jalan di tepi pantai menikmati keindahan alam tersebut, rasanya Rani tidak mau waktu terus berjalan karena dia ingin merasakan kebahagiaan ini terus menerus tanpa henti.

Rani tau ini bukanlah akhir dari cerita cinta mereka,tapi ini baru awal dari cerita cinta mereka karena kedepannya pasti banyak masalah yang menghadang.

Rani tidak tau akhir hubungan ini,tapi dia berharap kalo dirinya dengan Bima bersatu sebagai sepasang kekasih dan membangun sebuah keluarga.

*

di tempat lain Naura lagi murka, karena mencari Bima tak kunjung ketemu. bahkan anak buah Naura mencarinya pun masih belum ketemu.

"Bima sebenarnya kamu kemana sih." geram Naura.

Naura pun akhirnya turun tangan untuk mencari Bima,mau gak mau Naura harus menggunakan pakaian biasa saja dan naik taksi agar Bima tidak mengenali dirinya.

Naura juga menghapus makeup yang berkelas nya itu, menggantinya dengan makeup yang biasa saja sehingga membuat dia seperti wanita yang begitu sempurna.

cantik, sederhana dan murah senyum itu lah Naura sekarang. demi Bima harus menjadi orang lain agar tidak di kenal.

rasanya Naura tidak mau jauh-jauh dari Bima, karena rasanya Naura takut jika Bima bersama dengan wanita lain.

Naura berdandan seperti itu karena dia tidak mau orang-orang banyak tanya,apa lagi sampai orang menyadari kalo dia adalah Naura Agista Frandika, dimana orang-orang yang begitu ingin sekali bertemu dengan wanita hebat seperti Naura.

bukan karena ayahnya Frandika,tapi karena emang Naura nya yang hebat,di usia muda dia sudah bisa menangani semua perusahaan papanya, walaupun terkadang Frandika juga ikut turun tangan.

tapi tidak sering karena Frandika mengurus cabang yang ada di luar negeri,lagi pula Naura adalah wanita yang terkenal dengan paras cantik dan dermawannya sehingga membuat semua orang menyukainya.

"mau kemana mbak" Tanya sopir taksi tersebut.

Naura bukannya menjawab tapi malah mengecek handphone nya. Saat sudah menemukan apa yang dia inginkan, Naura pun langsung menunjukkan kepada supir taksi itu handphonenya sehingga membuat supir taksi itu menganggukkan kepalanya .

Setelah itu mereka langsung menuju tempat yang di tunjukkan oleh naura barusan. Saat sampai di sana Naura langsung turun dari mobil dan masuk kedalam sebuah kafe yang di dalam kafe tersebut ada orang tua Rani.

"permisi apakah ini Rani." Tanya Naura dengan sopan.

"bukan." Jawab Ardhi.

"kami orang tuanya." Jawab Meli.

"anda siapa." Tanya Meli balik.

"saya teman Rani, apa saya bpleh taudi mana Rani sekarang." Kata Naura.

"dia ikut pacarnya jalan-jalan." Jawab Ardhi.

"kalo boleh tau kemana ya om, tante." Tanya Naura lagi.

"maaf kami kurang tau, emang nya ada apa ya." Kata Meli dengan lembut.

"saya ada perlu saja sama Rani, kalo begitu boleh gak saya minta nomor whatsapp nya Rani. Karena saya kemarin habis riset handphone saya, jadi ilang deh kontak-kontaknya." Jelas Naura.

Meli langsung memberikannya kepada Naura tanpa curiga sedikit pun. Setelah mendapatkan nya Nuara langsung permisi untuk pergi dari kafe itu.

Saat sampai di dalam mobil taksi Naura langsug melacak keberadaan Rani dan bima, sebab handphone Bima tidak bias di lacak. Ketika sudah menemukan tempatnya, naura langsung menghubungi anak buahnya untuk mengantarkan dia ketempat tersebut.

Naura turun di tengah jalan karena anak buah Nuara sudah samapai. Naura langsung masuk kedalam mobilnya dan meminta anak buahnya berhenti di sebuah mall untuk Naura membeli pakaian dan menggantikan nya.

***

Sekarang Naura dan anak buahnya sudah sampai di pantai yang di mana menurut lokasi di lacak oleh Naura tadi melalui nomornya Rani. Naura terus saja mencari Bima dan Rani di pantai itu tanpa di kawal anak buahnya.

Karena Naura tidak mau anak buahnya mengetahui hubungan dia dengan Bima. Ketika Naura lagi menyusuri pantai Naura melihat seorang laki-laki yang lagi berpelukan dengan wanita, dan laki-laki itu mirip sekali dengan Bima.

"apakah itu Bima dan Rani." Gumam Naura.

Karena tidak mau penasaran Naura pun langsung menghampiri sepasang kekasih tersebut. Saat sudah dekat dengan sepasang kekasih itu, Naura memelankan kakinya.

"saying kenapa kamu hanya menggunakan jas saja, tanpa menggunakan kemeja." Tanya wanita itu.

"gak papa biar seksi aja." Jawab laki-laki tersebut.

"ih…, jangan gitu. CEO kamu kan prempuan nanti kalo dia suka sama kamu gimana." Ujar wanita itu.

"aku…" ucapan laki-laki itu langsung di potong.

"BIMA." Kata Naura yang pura-pura kaget.

Bima dan Rani langsung kaget karena Naura langsung kaget bukan main.

"dia siapa sayang." Tanya Rani kepada Bima.

"CEO aku." Jawab Bima dengan malas.

"ah iya kah…, kalo gitu salam kenal buk. Saya Rani pacarnya Bima." Kata Rani mengulurkan tangannya.

Dengan senang hati Naura menerima uluran tangannya Rani, jujur sebenarnya Naura sangat iri dengan Rani karena dia di cintai oleh Bima dengan sangat tulus.

" saya Naura, bosnya Bima. Tapi jangan terlalu formal karena saya juga masih muda jadi jangan panggil saya ibu ya." Ucap Naura dengan lembut.

"ah…, baik mbak." Jawab Rani dengan canggung.

Sedangkan Bima dia hanya diam saja, sebenarnya Bima kesal dengan Naura yang datang seenak jidatnya. Padahl Bima sudah mematikan handphonenya , dia matikan agar Naura tidak tau dengan keberadaan mereka.

Tapi masih saja Naura bias menemukan mereka, entah dari mana lagi Naura tau dengan keberadaan mereka.

"maaf mbak, kalo boleh tau kesininya sama siapa." Tanya Rani.

"sama anak buah, tapi mereka gak ikut mengawal saya samapai sini, karena saya lagi mencari pacar saya yang katanya lagi jalan-jalan sama wanita lain." Ucap Naura dengan nada sindiran.

"hah…, serius mbak. Emangnya cirinya seperti apa." Tanya Rani.

"seperti dia." Tunjuk Nuara kepada Bima.

"apa-apaan kamu." Kata Bima yang emosi.

"saying kok kamu marah, mbak Naura hanya menyebutkan ciri-cirinya saja." Ujar Rani.

Rani langsung mengelus tangan Bima sehingga membuat Naura ingin sekali memotong tanagn cantik Rani itu, karena sudah berani mengelus tanagn miliknya.

" tapi janagn gitu juga saying, aku tersinggung." Kata Bima yang tidak suka.

"kok kamu gitu sih sayang." Ucapan Rani langsung di potong oleh Naura.

"wajar dia marah Ran, kan aku langsung menujuk kearah dia. Padahal, maksud aku dia." Tunjuk Naura kepada seseorang yang ada di belakang Bima.

"eh…, tuh kan sayang kan udah aku bilang. Kamu jangan tersinggung, tuh liat orang yang di maksud mbak Naura itu dia." Tujuk Rani kepada laki-laki yang sedang berjalan kearah mereka.

"maaf buk, pak Frandika menelpon. Katanya ada sesuatu yang harys di bicarakan." Ujar laki-laki itu.

Ternyata laki-laki itu adalah anak buahnya Nuara .

"baik kalo begitu kita langsung balik."

bersambung.....