Chereads / Pria tampan itu peliharaanku / Chapter 23 - NAURA HENTIKAN !

Chapter 23 - NAURA HENTIKAN !

"maaf buk, pak Frandika menelpon. Katanya ada sesuatu yang harys di bicarakan." Ujar laki-laki itu.

Ternyata laki-laki itu adalah anak buahnya Nuara .

" baik kalo begitu kita langsung balik." Kata Naura .

Naura dan anak buahnya langsung pergi meninggalkan pantai itu tanpa pamit sama Bima dan Rani.

"sayang sebenarnya CEO kamu itu seperti apa sih, maksudnya aku dia baik gak sama kariawannya." Tanya Rani kepada Bima.

"gak tau, aku masih baru di situ. Jadi belum tau pasti." Jawab Bima dengan malas.

"spertinya dia baik sayang, terus kayaknya dia juga asik untuk di ajak teman ngobrol." Kata Rani dengan bersemangat.

"sudah lah jangan bahas dia lagi." Kata Bima.

Rani yang mendengarkan perkataan Bima barusan diam, karena menurut Rani ada sesuatu yang terjadi dengan Bima dan CEO nya itu.

"jangan mikir macam-macam, aku hanya gak ingin membahas yang karena kita lagi berjalan berdua." Kata Bima.

Bima seolah-olah bias membaca pemikiran Rani sehingga membuat Rani langsung tersenyum kepada Bima, dan menghilangkan rasa penasarannya.

***

Sekarang Naura lagi berada di ruang kerja dady nya. Suasana begitu tegang Karena Frandika menanyak sesuatu yang selama ini Nuara takut ketahuan.

"jawab dady Naura, apakah kamu beneran melakukan hal yang menjijikkan itu dikantor dengan kariyawan yang ada di kantor kita itu." Tanya Frandika dengan serius.

Naura masih saja diam,karena dia tidak bisa harus menjawab apa. Diamnya Naura semangkin membuat Frandika geram dengan Naura.

"jawab Naura." Tegas Frandika lagi.

Naura langsung kaget dan masih bingung harus menjawab apa,dia takut jika dia mengaku masalah ini semangkin membesar dan Nuara mungkin bisa di hukum sama Frandika.

"NAURA AGISTA FRANDIKA JAWAB DADY." Bentak Frandika.

Naura kaget dan langsung meneteskan air matanya,dia emang wanita kuat dan tangguh. Tapi dia akan meneteskan air matanya jika di bentak karena bagi Nuara kalo di bentak itu hati yang sakit.

Jika hanya fisik Naura tidak pernah menangis, tapi jika menyangkut masalah hatiNaura sangat mudah menangis.

Sedangkan Frandika yang melihat Naura menetskan iar matanya langsung memeluk Naura.

"maafkan dady sayang, maaf dady menyakiti hati kamu." Sesal Frandika.

Frandika tidak bisa melihat putri kesayangannya menangis, karena dia sangat menyayangi putrinya itu.

Tidak ada jawaban dari Nuara. Hening itu lah yang mengambarkan suasana mereka sekarang. Frandika masih memeluk putrinya itu.

Tiba-tiba handphone Frandika berbunyi , dengan cepat Frandika mengangkat telponnya karena yang menelpon itu adalah Nagita istrinya.

"hallo sayang, kenapa." Tanya Frandika.

"aku kambuh lagi, kamu bisa pulang secepatnya." Jawab Nagita.

"oke tunggu aku dirumah, jangan keluar kamar. Aku balik sekarang." Kata Frandika dengan cepat.

"dady pergi dulu sayang, karena mom kamu kambuh lagi." Kata Frandika.

Naura tidak menjawab tapi dia menganggukkan kepalanya. Setelah itu Frandika langsung pergi meninggalakan katornya.

Sedangkan Naura langsung menghapus air matanya. Naura juga langsung menelpon anak buahnya.

"hallo…,silahkan kalian jemput Bima. Bawa dia ke hotel yang aku udah sharelok sama kalian." Kata Naura memerintahkan anak buahnya.

***

Sekarang Bima lagi berantem dengan anak buahnya Naura karena mereka menarik paksa Bima masuk kedalam mobil.

Untung saja dia dengan Rani sudah selesai jalan-jalannya,sehingga membuat Rani tidak tau akan hal ini. Pada akhirnya Bima kalah karena anak buahnya Naura banyak.

"sebenarnya kalian ingin membawa saya kemana."Tanya Bima tidak suka.

"ini perintah bos." Jawab anak buah Naura.

"dasar wanita gila, gak bisa apa dia melihat orang senang sebentar." Gerutu Bima.

"bicara apa kamu." Kata anak buah Naura.

"gak ada, kalian salah dengar." Jawab Bima.

Setelah itu Bima terus saja diam sampaimereka samapai di sebuah hotel yang sangat mewah,bagaimana Bima tidak mengatakan seperti itu karena dari desain hotel itu sudah terlihat mewah.

"mari ikut kami."kata anak buah Naura.

Bima tidak bisa membangkang karena Bima sudah di kawal dari depan dan belakang sehingga membuat semua mata memandang kearah mereka ketika masuk kedalam hotel itu.

Saat mereka sudah mengetahui di kamar mana Naura berada, merka langsung menuju kamar tersebut. Ketika sudah sampai Bima langsung di paksa masuk oleh anak buah Naura.

Saat Bima masuk kedalam kamar tersebut betapa kagetnya Bima karena Naura tiba-tiba sudah mencumbu lehernya.

"Naura hentikan." Ujar Bima.

Bukannya berhenti Naura malah semangkin ganas sehingga membuat Bima juga ikut bernafsu. Tidak mau kalah dengan Naura, Bima juga membalas setiap apa yang di lakukan oleh Naura kepadanya.

Ciuman mereka beralih ke bibir sehingga membuat Bima benar-benar terangsang. Tapi ada yang aneh dengan ciuman mereka kali ini,rasanya Bima merasakan ada air mata yang menghiasi ciuman mereka.

Tapi Bima mengabaikan itu karena Naura semangkin ganas. Kegiatan mereka semangkin menjadi-jadi sehingga membuat Bima mengunci pintu kamar hotel itu dengantergesa-gesa.

Kamar itu di hiasi oleh desehan mereka karena saling mendalami dalam menikmati tubuh satu sama lain.rasanya Bima sudah tertular dengan Naura yang gila akan seks,karena sekarang Bima tidak lagi melwan .

Nafsu Bima semangkin menjadi-jadi saat Naura mendesah di iringi dengan tangannya meraba perut kotak-kotak Bima dan meremasnya.

"sial,ini nikmat." Kata Bima dengan berteriak.

Naura yang mendengarkan kata upatan Bima barusan membuat dia semangkin bernafsu untuk membuat Bima semangkin mengupat yang di iringi dengan desahan.

"kamu akan aku buat merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa sayang." Kata Naura dengan senyum nakalnya.

"kita lihat siapa yang akan merasakan kenikmatan yang luar biasa." Kata Bima yang tidak mau kalah.

Setelah itu Bima mengendong Naura ala bridal style, Naura yang kaget mengalungkan tangannya di leher Bima, karena tiba-tiba Bima mengendongnya.

"wow kamu mulai nakal ya." Goda Naura.

Bima diam karena dia juga tidak tau ada apa dengan otaknya itu, tapi dia ingin sekali menyentuh Naura. Rasanya Bima begitu bergairah kali ini.

Padahal di kantor tadi mereka juga melakukan itu, tapi kali ini beda. Rasanya ada energy untuk mengagahi Nuara samapai mampus dan mendesah merdu di bawah kungkungannya.

Bima menindih naura sehungga membuah Naura bisa merasakan benda yang keras dia atas perutnya.

"sepertinya dia sudah tidak sabar lagi untuk masuk kedalam sarangnya." Goda Naura lagi.

Naura memegang si adik kecilnya Bima yang sekarang sudah membesar karena terangsang.

"ah…" desah Bima.

Bima mendesah karena Naura meremas adiknya itu,sehingga menciptakan rasa kenikmatan bagi Bima.

"Dua kali kamu mendesah, sepertinya kamu akan lebih banyak mendesah daripada aku." Kata Naura dengan nada menantang.

"jangan percaya diri dulu kamu, karena aku pastikan kamu tidak akan perna berhenti mendesah."kata Bima yang tidak mau kalah.

"BUKTIKAN" tantang Naura.

Bima tersenyum bak iblis sehingga membuat Naura kaget karena baru kali ini melihat Bima tersenyum seperti itu.

Bima pun kembali menimati tubuh Naura sehungga membuat Naura benar-benar tidak behenti. Bima tersenyum bahagia karena belum dia masukkan saja adiknya tapi naura sudah mendesah dengan sanagat merdu, bahkan desahannya tidak behenti-henti.

"sentuh aku lebih dari ini brengsek." Kata Naura yang sudah tidak sabar lagi.

"tidak semudah itu Naura, aku akan membuat kamu merasa tersiksa karena nafsu kamu sendiri." Kata Bima dengan senyum bak iblis lagi.

Senyum Bima barusan bukannya membuat Nuara takut tapi malah membuat Nauara semangkin bernafsu.

"jangan membuat aku mengendalikan permainana ini, kalo tidak kamu akan menyesal." Ucap Naura dengan nafas ngos-ngosan.

Bersambung….