"Katakan padaku kenapa kau cemburu, Sayang!" ucap Kusuma Wardhana sambil menatap Sazkia yang masih duduk dengan cemberut di ruangannya. Sazkia mendengus kesal. Entah mengapa ia sama sekali tidak menyukai kalimat yang diucapkan Kusuma Wardhana saat ini. IA benar-benar ingin meninju wajah laki-laki di hadapannya karena ia merasa dbohongi, namun ia sama sekali bergeming. tangannya ia eratkan untuk menghindari pergerakan yang tisak ia inginkan.
"Untuk apa aku cemburu. Toh aku bukan siapa-siapanya Bapak kan? Aku dengar dari teman, Pak Kusuma Wardhana akan melamar kekasih Bapak. Aku ucapkan selamat ya Pak karena Bapak telah berhasil menyakitiku."
Kusuma Wardhana menahan senyumannya. Ingin sekali ia tertawa, namun tidak berani. Kalau saja ia tahu, Sazkia cemburu karena berpikir bahwa dirinya memiliki kekasih selain Sazkia, Kusuma Wardhana pasti akan menjelaskan padanya. Namun semua yang dikatakan Sazkia memang terselubung.