Ajeng menyetir motor dengan tatapan kosong, dia masih belum percaya dengan barusan apa yang dia lihat.
Kenapa Leo tega menyakitinya, padahal pria itu berjanji akan selalu setia padanya. Dan bahkan mereka berdua sudah merencanakan tentang pernikahan.
Lalu sekarang apa yang terjadi? Leo di rumah bersama dengan wanita lain.
"Tega kamu Leo!" jerit Ajeng.
Ajeng menyetir dengan laju, tidak perduli dengan keselamatannya, hatinya terasa hancur berkeping-keping. Leo telah mengkhianati kepercayaannya.
Ponsel Ajeng terus berbunyi, namun Ajeng tak peduli. Saat ini dia butuh ketenangan, dia butuh sendirian untuk melepaskan seluruh emosi, kecewa, dan lukanya.
Hujan pun turun begitu deras, seakan tahu bahwa semesta pun ikut sedih dengan luka Ajeng.
***
Leo menatap Olivia dengan tajam, pasalnya wanita itu memakai pakaian yang menurutnya kurang bahan.
"Bisakah kamu memakai pakaian sopan?" tanya Leo dingin.