Alzanno melangkahkan kakinya secara perlahan dengan tubuh gemetar menuju brangkar yang terdapat Raka di sana.
Mata Raka yang semula terpejam pun perlahan-lahan terbuka. Alzanno tak kuasa menahan tangisnya menatap tubuh Raka yang telah dipenuhi oleh darah.
"Bang, kenapa lo bisa sampai seperti ini? Apa yang terjadi sama lo?" tanya Alzanno tak sanggup menahan air matanya.
Untuk pertama kalinya Alzanno menangis sesedih itu. Ia benar-benar tak sanggup melihat kondisi Raka yang seperti itu.
Sayup-sayup mata Raka menatap Alzanno.
"Ja-ga-in Roy dan El-zia sa-at gu-e gak a-da di-sam-ping ka-li-an. Gu-e sa-yang lo- se-mu-a," ucap Raka dengan terbta-bata dan nafas yang tersenggal-senggal.
Jleb!
Raka lalu kembali tidak sadarkan diri setelah mengatakan hal tersebut.
"Bang Raka! Bang! Sadar bang! Sadar! Lo harus kuat! Bertahan bang!" teriak Alzanno histeris.
