Chereads / Unexpected Meet / Chapter 15 - Es dan Tembok

Chapter 15 - Es dan Tembok

Elzia menatap tajam Raka.

"Bagi gue, penilaian manusia tentang gue itu gak penting! Gue gak butuh penilaian mereka karena semuanya gak penting untuk gue! Enough to be myself as I want! Lo tahu? Gak semua orang yang kita perlakukan dengan baik juga akan melakukan kebaikan pada kita! Ketika orang memang sudah tidak suka sama kita, maka mau sebaik apa pun kita, bagi dia, kita tetaplah buruk!" Ucap Elzia dengan tegas.

Jleb!!

Raka menelan salivanya sendiri dengan susah payah setelah mendengar pernyataan dari Elzia.

'Nih cewek kalau ngomong suka benar.. heran deh gue.. tajam mulu .. tapi benar juga sih.. mau sebaik apa pun kita, kalau hati orang memang sudah jelek ke kita, gak akan ada sedikit pun hal baik yang ia lihat dari diri kita.. useless..' ucap Raka di dalam hatinya.

"Oke.. jadi, lo mau ke mana sekarang?" Ucap Raka.

Jleb!!

Elzia langsung terdiam mendapat pertanyaan tersebut dari Raka.

Ia menatap tajam Raka.

"Biasa aja tatapan lo! Gue gak takut!" Ucap Raka cuek.

Elzia menghentakkan kakinya kesal.

"Dasar es!" Ucap Elzia kesal.

"Lo tembok!" Ucap Raka.

"Lo yang tembok! Enak aja ngatain gue tembok!" Ucap Elzia kesal.

"Bodoh amat! Intinya, lo mau ke mana sekarang?" Ucap Raka.

"Bodoh amat!" Ucap Elzia kesal.

"Bukan masalah bodoh amat ya.. masalahnya, ini udah mau maghrib, jalanan tuh gelap.. dan lo sendirian sekarang.. as a police, gue peduli sama lo sebagai warga negara Indonesia." Ucap Raka.

'Dasar polisi sombong, jutek, tembok, dingin, es!!!' Gerutu Elzia di dalam hatinya.

"Gak usah mengumpati gue di dalam hati lo." Ucap Raka.

Jleb!!

'Kok dia bisa tahu sih kalau gue mengumpati dia di dalam hati gue?' Ucap Elzia heran di dalam hatinya.

"Apa lo? Bingung?" Ucap Raka.

"Get over yourself!" Ucap Elzia.

Raka tersenyum miring.

"Gak usah sok Inggris! Lidah lo kampungan." Ucap Raka.

Elzia menggeram kesal menatap polisi di depannya itu yang begitu menyebalkan.

"Rese ya lo! Gue mau cari kos-kosan!" Ucap Elzia.

"Oh oke.." ucap Raka lalu menyalakan mesin motornya.

"Lo cuma bilang oke?" Ucap Elzia semakin kesal.

Raka hanya diam tak menjawab.

"Kalau gue tahu lo cuma nanya doang, gak perlu gue kasih tahu sama lo! Rese emang lo! Buang-buang waktu gue aja!" Ucap Elzia kesal lalu kembali lanjut berjalan.

Raka tersenyum sekilas menatap Elzia yang kesal. Entah kenapa ia merasa lucu ketika melihat Elzia yang begitu kesal karenanya.

Raka lalu melajukan motornya dan menjalankannya dengan pelan tepat di samping Elzia.

"Ayo gue bantu lo cari kos-kosan.." ucap Raka.

"Gak perlu.. gak usah sok baik.. kita itu gak saling kenal." Ucap Elzia.

"Lo mau kenalan sama gue? Mohon maaf ya nama gue privasi." Ucap Raka.

'Sok kegantengan banget sih jadi cowok.. siapa juga yang mau kenalan sama dia? Dihh amit-amit.. muka pas-pasan aja belagu banget..' ucap Elzia di dalam hatinya.

"Ayo.. mau gue anter atau enggak?" Ucap Raka.

'Ya udahlah gue juga takut sih sendirian.. lebih baik gue sama dia.. dia kan polisi, gak mungkin dia berani macam-macam sama gue..' ucap Elzia di dalam hatinya.

"Pamrih gak?" Ucap Elzia.

"Terserah lo deh." Ucap Raka.

"Ya udah ayo anter gue cari kos-kosan.." ucap Elzia.

"Naik." Ucap Raka singkat.

'Dasar es!' Gerutu Elzia di dalam hatinya.

Ia lalu naik ke motor Raka.

"Pegangan. Kalau lo terbang, gue gak rugi sih.." ucap Raka.

Elzia menatap kesal Raka dari belakang. Ia ingin sekali menumbuk Raka namun tidak mungkin.

Elzia lalu berpegangan pada jok motor Raka.

"Ada yang mudah pilih yang sulit." Celetuk Raka.

Elzia megernyitkan keningnya.

"Apa sih maksud lo?" Ucap Elzia.

Raka mengabaikan pertanyaan Elzia. Ia langsung menancap gas motornya membuat Elzia hampir saja terpelanting jika Elzia tidak segera memeluk Raka.

"Polisi sialan!!!! Lo sengaja ya mau buat gue jatuh?!!!" Teriak Elzia.

Raka hanya tersenyum tak menanggapi.

"Kalau gue jatuh tadi gimana?! Lo mau tanggung jawab?! Rese emang ya lo!" Teriak Elzia kesal.

....

Viko dan Vita masih berada di teras rumah untuk saat ini.

"Aku benar-benar menyesal karena telah mengatakan hal ini pada Elzia.." ucap Viko.

"Sudahlah.. semuanya juga sudah terjadi.. jika dia butuh, dia pasti akan pulang ke rumah ini.. berapa sih tabungan yang dia punya?" Ucap Vira menganggap remeh.

"Kamu berkata seperti itu seolah-olah kamu meremehkan dia.. kenapa sih kamu tidak bisa menyayangi anak kandung kamu sendiri? Dan justru lebih sayang pada anak dari laki-laki itu?!" Ucap Viko.

"Aku membenci pernikahan aku dengan kamu! Dan aku juga tidak pernah menginginkan anak dari kamu! Tapi kamu yang memaksa karena tuntutan dari orang tua kita! Jadi jangan salahkan aku jika aku tidak bisa menyayangi anak itu dengan sepenuh hati!" Ucap Vira.

"Kamu benar-benar munafik sekali ya Vir.. kamu memang tidak layak dianggap sebagai seorang ibu oleh Elzia.. dia tidak bersalah atas apa yang terjadi pada kita! Dia tidak tahu apa-apa! Kamu tidak seharusnya memperlakukan dia seperti itu! Munafik!" Ucap Viko.

"Kamu dan aku apa bedanya?! Kita sama-sama tidak peduli padanya setelah kita sama-sama berpisah dan menikah dengan pasangan kita! Apa bedanya?" Ucap Vira.

"Suatu hari nanti kamu akan menyesal, Vir.. karena bagaimana pun, ketika kita tua nanti, kita butuh seorang anak untuk mengurus kita.. dan darah daging kita hanyalah Elzia.. sebab pernikahan kita yang baru tidak bisa memberikan kita keturunan.. kamu memiliki anak tiri dan aku memiliki anak angkat." Ucap Viko.

"Lebih baik kamu pergi dari sini!" Ucap Vira.

"Kamu dan aku sama-sama tidak memiliki hak apa pun atas rumah ini! Karena orang tua kita telah mewariskan rumah ini untuk Elzia. Jangan merasa memiliki!" Ucap Viko lalu pergi dari sana.

"Argh!!" Gerutu Vira.

.....

Adzan maghrib kini telah berkumandang namun Raka dan Elzia kini masih berada di jalan.

Raka mengurangi laju kendaraannya.

'Udah adzan maghrib lagi.. gue mau bawa ini anak ke mana ya? Gue mana tahu kos-kosan cewek ada di mana.. apa gue bawa dia ke rumah baru gue aja ya?' Ucap Raka di dalam hatinya.

"Adzan maghrib tuh.. kita gak sholat dulu?" Ucap Elzia pada Raka.

"Sebentar lagi kita akan sampai.." ucap Raka.

'Sedikit lagi bakalan sampai sih ke rumah baru gue.. ya udahlah bawa aja ke situ.. kalau di komplek juga kan orang-orang gak begitu peduli..' ucap Raka di dalam hatinya.

Motor Raka memasuki sebuah komplek perumahan mewah. Hal ini tentu membuat Elzia mengernyitkan keningnya bingung.

.......

NKN

WEBNOVEL!!