Orang itu terkejut mendengar perkataan Resty.
"Memangnya ada apa dengan kalian berdua?" tanya orang itu lagi dengan wajah yang terlihat sangat khawatir.
"Aku ada lima asuransi yang semuanya aku wariskan kepadanya. Dan total nilainya adalah sepuluh triliun rupiah. Berikut aset tempat ini." ucapnya dengan sedih.
"Jangan-jangan papa menghendaki kematian mama." Ucap Dinda dengan nada khawatir.
"Kenapa begitu kak?" tanya Tina dengan wajah bingung.
"Coba kamu pikirkan. Sampai saat ini detik ini, papa tidak pernah menghubungi kita. Apa lagi menghubungi mama." Kata Dinda geram dan sedih.
"Nyonya, apakah perlu saya panggil notaris itu sekarang juga. Mumpung semuanya belum terlambat. Se-andainya nyonya pergi ke Jepang pun, nyonya sudah tidak ada kekhawatiran lagi." Usul orang itu dengan suara pelan. Takut usulnya salah.
"Bagaimana menurut kalian bertiga?" tanya Resty sambil memandangi kedua putrinya serta calon mantunya.
Mereka bertiga pun mengangguk tanda setuju.