Hari sudah menjelang pagi ketika si kakek tiba di tepi pulau hitam.
"Untung ombak lagi tenang dan cuaca pun bersahabat." Ucap si kakek yang ternyata adalah Iyosan.
Perlahan-lahan ia naik ke daratan dan bergegas ke tempat tinggalnya.
Perlahan-lahan ia membuka pintu tempat tinggalnya yang selama bertahun-tahun di tempati bersama Santy, yang kini di tempati bersama dengan Bang Ipul serta juga kedua cucu angkatnya yaitu, Iching dan Ichan.
Tanpa tergesa-gesa dan bersuara si kakek mengganti pakaian yang telah basah itu, lalu baju yang basah itu di bungkus lagi dengan rapi dengan kertas koran.
Selesai berganti pakaian, si kakek pun bergegas keluar lagi dari rumah itu tanpa bersuara sedikit pun.
Pada saat si kakek yang bernama Iyosan itu sudah membuka pintu dan hendak melangkah terdengar suara Iching seperti orang mengigau, "Kek. Kakek mau ke mana. Kakek jangan pergi lagi. Jangan tinggalkan kami lagi."