Dengan kekuatan yang tersisa Pak Bramana Putra menendang satu buah kursi ke arah Resty. Agar Resty lekas keluar dari apartemen tersebut.
Resty mencoba bertahan hingga akhirnya suara Pak Bramana Putra berhasil keluar juga dan tidak terbata-bata lagi.
"Kau pergilah dari sini. Cari anak-anak kita. Biarlah aku yang tanggung semua dosa kita. Pergilah, aku mencintaimu. Titip salam buat ke empat anak kita. Dan sampaikan permintaan maafku kepada Sinto. Aku mencintaimu dan kalian semua."
Mendengar perkataan suaminya, Resty pun bergegas pergi keluar dari apartemen itu dan membiarkan Pak Bramana Putra sendirian di dalam sana.
Resty bergegas menuju lift yang tak jauh dari kamar apartemennya. Kebetulan kamar apartemennya tidak terlalu tinggi posisinya. Tepatnya di lantai dua belas. Dan kebetulan saat itu tidak terlalu sibuk para pengguna lift di apartemen yang di gunakan oleh keluarga pak Bramana Putra.