"Huh!"
Ajeng masih terlihat sangat kesal dengan diriku. Dia masih terlihat duduk di atas sebuah kursi yang terletak tepat di sebelahku itu, dengan ekspresi wajah yang terlihat cukup cemberut itu. Matanya terlihat memandang lurus ke depan dengan tajamnya, entah melihat ke arah lapangan pertandingan itu atau malah hanya menatap kosong tanpa tahu arah. Bibir dan mulutnya pun sedikit menjorok ke depan. Tak hanya itu, kedua tangannya pun terlihat bersilang di depan tubuhnya. Hal itu pun ditambah dengan kaki kanannya yang terangkat dan berada di atas paha kirinya, membuat dirinya terlihat bagaikan seorang Bos yang sedang murka hingga semena mena terhadap para bawahan nya yang malang.
Uuuuuugh.... Dia terlihat memang benar benar sedang marah dan kesal sekarang ini. Walaupun yah... Hal itu memang cukup wajar. Memang cukup wajar sih jikalau Ajeng sedang kesal hingga ngambek seperti ini, mengingat akan bagaimana sikap dan perlakuan ku terhadap dirinya sebelum ini.