Aku sempat merinding setelah kepikiran akan hal ini. Sejarah yang selama ini cuma kudengar, kulihat dan ku pelajari ini... kejadian yang amatlah kelam, kejam, sadis dan mengerikan itu.... akan terjadi lagi di dunia ini??
Apalagi aku sendiri yang akan bertarung di sana? Bertarung di tengah tengah para penonton, diadu hingga salah satu dari aku atau lawan ku kehilangan nyawanya? Aku akan berada di dalam pertarungan hidup dan mati?
A- Apa apaan ini? Aku tidak pernah menyangka akan adanya kejadian seperti ini yang bisa terjadi di dalam dunia ini.
"Sekar? Hey Sekar?"
"Hah?" Aku sampai terlonjak kaget setelah merasakan adanya seseorang yang menepuk bahuku. Setelah kulihat akan siapa itu, ternyata orang yang telah menepuk dan memanggil manggil akan diriku itu ialah Kala.
"Kamu kok melamun? Ada apa?" Tanya Kala padaku.
"Huh. Dia mah emang gitu orangnya. Melamuuun mulu. Kagak kenal waktu tuh dimana aja, pasti selalu saja pikirannya itu kemana mana." Sindir Ajeng.