"Hiyaaaaaah!!!" Pria petualang itu dengan brutal berlari ke arahku. Tangan kirinya terlihat memegangdan menggenggam erat sepotong kayu cendana tersebut. Dia terlihat seperti seseorang yang kurang waras sekarang daripada seorang pria petualang yang kuat daripada sebelumnya.
Aku berbalik dan melihat kearahnya. Tusuk konde milikku yang sebelumnya berada di lantai, telah berada di genggamanku sekarang. Aku memegang dan menggenggam tusuk konde ku itu semakin erat.
"Sekarang lah waktunya... Sekarang !!!!" Dengan niat yang telah matang, aku langsung melempar tusuk konde ku itu ke depan, secara langsung mengarah ke mata pria petualang yang sedang berlari ke arah ku itu.
Setelah melemparkan tusuk konde itu, alih alih kabur dan melarikan diri sejauh mungkin, aku malah berlari juga ke arah pria itu, mengikuti gerakan dan arah lemparan dari tusuk konde yang kulempar sebelumnya.