"Ayo Sekar." Luhut menuntunku naik ke atas lantai dansa.
Jantungku mulai berdegup kencang. Ah, aku mulai merasa sangat gugup. Naik secara tiba tiba ke atas lantai dansa dengan dituntun oleh seorang pria di depan orang banyak. Banyak orang yang melihat kami berdua. Samar samar, aku mendengar beberapa orang berbisik bisik membicarakan kami.
*Itu...Siapa ya? Aku baru melihatnya?*
*Yang mana?*
*Itu yang cewek. Lihat saja betapa norak gaun yang dikenakan nya.*
*Oh... Aku tidak tahu...Aku merasa pernah melihat dia sebelumnya, namun aku tidak bisa mengingat siapa dia.*
*Itu Sekar.*
*Sekar? Sekar yang itu? Gadis sombong dan menyebalkan itu?*
*Kudengat dia sedang terbaring koma karena sakit keras.*
*Sepertinya dia sudah sembuh dan sehat kembali. Sangat disayangkan.*
*Ngapain dia bersama bangsawan Luhut? Kudengar dia selalu mengejar ngejar dan mencintai Sang Putra Mahkota?*