Sampai sekarang Tao Wei masih takjub setelah melihat kiriman uang sebanyak seratus juta itu.
Dia menelan ludah seraya melihat Yan Jinyi yang duduk di hadapannya. Tiba-tiba dia mendorong kursi yang ia duduki, kemudian berlutut.
"Aku belum mati, aku tidak butuh sujudmu."
Um...
"Karena kini kita berada dalam satu tim, apa aku boleh memanggilmu Jinyi?" Tao Wei tersenyum layaknya anjing manis, "Jinyi, kamu dan menantu kedua keluarga Huo adalah penyelamat hidupku. Sebenarnya mengapa menantu kedua keluarga Huo mau berinvestasi untuk filmku?"
"Naskahnya bagus."
Naskahnya bagus?
Tao Wei mengernyitkan dahi. Tidak mungkin. Naskahnya bahkan masih tertutup rapat, menantu kedua keluarga Huo pun tidak mungkin sudah pernah melihatnya kan?
"Ehem. Apa menantu kedua keluarga Huo tahu film apa yang akan kubuat?"
Yan Jinyi mengernyit ragu. "Film apa?"
"..."
Sepertinya menantu kedua itu terlalu sibuk dengan uangnya.