Setelah Manajer Chen dan Wakil Presiden Liu meninggalkan kediaman keluarga Lu, pengawal tak sabar mengutarakan kalimatnya.
"Asisten Chen, apa kau tidak menyadari bahwa Tuan Muda Lu telah banyak berubah? Ia tak seekstrem dulu."
Dalam perdagangan, cara yang kejam adalah hal yang baik. Namun, jika terlalu kejam, adalah hal yang buruk.
Asisten Chen rupanya bisa melihat Lu Junhan lebih jelas. "Jika Tuan Muda Lu berubah menjadi lebih baik, tentu itu bagus. Ini semua berkat Nona Kecil. Di masa lalu, sikap Tuan Muda Lu sangat dingin, tidak berperasaan seperti mesin, dan tak mempedulikan semuanya. Sekarang, Nona Kecil sudah muncul dan ia menjadi lebih berperasaan."
Saat membicarakan Lu Li, pengawal hampir tersedak saat teringat adegan di mana Lu Li menyerang kedua orang tersebut dengan pisau.
"Nona Kecil benar-benar pantas menjadi putri Tuan Muda Lu. Dia kelihatannya sangat lembut, seperti bisa menangis kapan saja. Tak kuduga gaya dan pembawaannya akan sekuat Tuan Muda Lu!"
Setelah berbicara demikian, pengawal itu tidak melihat respon Asisten Chen. Ia menoleh dan menundukkan kepalanya, lalu mengutak-atik ponselnya.
Ada beberapa foto di dalam ponsel itu. Semuanya adalah foto Manajer Chen dan Wakil Presiden Liu dalam pose yang memalukan saat mereka berlutut di lantai.
Asisten Chen mengirim semua foto ini ke sebuah nomor tak dikenal.
Pengawal itu tergagap. "Kau …. "
"Tuan Besar mengirimkan anak buahnya untuk mencuri sesuatu. Tentu saja kita harus melawannya! Kami, anak buah Tuan Muda Lu, bukanlah orang yang hanya bisa duduk diam dan menunggu kematian."
Asisten Chen tersenyum anggun. Ia menonaktifkan ponselnya dan senyumnya terlihat membahayakan.
"Foto-foto ini, ditambah dengan beberapa kali sebelumnya, sudah cukup untuk menyatakan perang dengan Tuan Besar!"
Tuan Besar yang dimaksud adalah kakek kandung Tuan Muda Lu. Bagi anggota keluarga lain, ia adalah seorang kakek yang selalu membantu cucunya. Namun, di dalam keluarga Lu, mereka berdua adalah kakek dan cucu yang tak berhenti berperang!
Jika Tuan Besar Lu adalah orang yang kejam, Tuan Muda Lu jauh lebih kejam!
Saat Tuan Besar Lu masih muda, ia adalah seorang panglima yang berdarah dingin dan kejam. Ia punya posisi resmi yang tinggi dan punya kekuatan yang cukup besar di kemiliteran. Reputasinya juga sangat menonjol.
Sekarang, saat ia beranjak tua, ia telah pensiun. Karakter dan gayanya masih keras dan dingin, ia juga sangat dibenci baik oleh anak maupun cucunya.
Tuan Besar Lu sangat keras dan kaku. Ia mendidik dengan tangan besi.
Saat kedua orang tua Tuan Muda Lu meninggal karena kecelakaan mobil, awalnya Tuan Besar Lu yang memenuhi syarat untuk mendapatkan hak asuh Lu Junhan dan Lu Anran.
Namun, sayangnya, Tuan Besar Lu tidak mempedulikan nasib keduanya dan membiarkan mereka hidup sendiri.
Bahkan, sejujurnya, jika mereka berdua tidak bisa menanggung kesulitan ini, mereka tidak layak menjadi anggota keluarga Lu. Lebih baik mereka berdua tewas sejak awal, sehingga keluarga Lu tidak meninggalkan sisa!
Setelah itu, Song Qingwan tak tahan melihat mereka berdua, sehingga ia memutuskan membawa Lu Junhan dan Lu Anran dan membesarkan mereka.
Keluarga Lu didirikan oleh ayah Tuan Muda Lu.
Sayangnya, ayahnya meninggal terlalu dini. Saat itu, Tuan Muda Lu masih sangat kecil, yang memberikan Tuan Besar Lu kesempatan untuk menggantikan keberadaan sang ayah dan mewarisi sebagian besar kekayaan keluarga Lu untuk dirinya sendiri!
Sekarang Tuan Muda Lu telah dewasa dan menjadi penanggung jawab keluarga Lu. Yang pertama dan terpenting adalah menendang orang tua itu keluar dari perusahaan pelan-pelan.
Namun, Tuan Besar Lu ternyata juga adalah seorang yang keras kepala yang menolak mengaku kalah. Demikian juga dengan Tuan Muda Lu!
Orang yang ingin menendangku, aku masih ingin memasukkan orang ke dalam perusahaan!
Hingga saat ini, Tuan Muda Lu telah mengusir sebagian besar kaki tangan Tuan Besar Lu. Namun, masih ada beberapa orang dalam yang masih tersembunyi dan belum ditemukan.
Tuan Besar Lu sudah tidak sabar lagi, tapi yang bisa dilakukannya hanyalah mengirim orang untuk mencuri dokumen itu!
Tuan Muda Lu bahkan lebih kejam. Karena takut Tuan Besar Lu tidak akan marah, setiap kali menangkap kaki tangan Tuan Besar Lu, ia pasti akan memotret mereka dan mengirimkan foto tersebut kepadanya.
Asisten Chen sudah terbiasa melakukan hal ini secara cepat.
...
Saat perjalanan pulang, gadis kecil itu selalu ingin tidur bersama Lu Junhan. Ia selalu mengatakan bahwa orang-orang yang di sisi Lu Junhan sangat berbahaya, tapi ia bisa melindunginya.
Lu Junhan sama sekali tidak mengatakan apa-apa mengenai hal ini. Setelah memasukkan Lu Li ke tempat tidur di kamar, ia langsung menutup pintu dengan wajah dingin.
Suara pintu yang dibanting terkesan sama sekali tak ada belas kasihan ataupun jejak nostalgia.
Hal ini membuat Lu Li tak bisa berkata apa-apa.
Setelah itu, Lu Junhan kembali ke kamarnya. Setelah ia selesai mandi, ia hanya mengenakan pakaian mandi. Ia mendengar pintu kamarnya diketuk dan setelah ia membuka pintu, kepala pelayan berdiri di depan pintu kamarnya.
"Tuan Muda Lu."