Mendengar suara itu, Sari hanya bisa menangis, ia tak tahu harus bagaimana, mungkin saat ini hanya air mata lah yang mampu menepis kesedihannya dan menemani kesendiriannya, dan keterpurukannya saat ini, sementara laki-laki itu setelah berkata menyakitkan hati Sari,ia berlalu begitu saja.
Sari menatap badan tegap itu dari belakang, ia berharap laki-laki itu berjalan berbalik ke arahnya untuk mengatakan kalau semua ini tidak terjadi, tapi harapan Sari sia-sia, laki-laki itu terus menjauh darinya dan meninggalkannya dalam kesendirian ini.
Hiks.. hiks..
Sari terisak, tangisannya semakin menjadi-jadi, ia memunguti barang-barang yang berserakan di lantai dengan hati yang kecewa dan sedih, diluar dugaan kalau dirinya menjadi seperti ini, iya tak menyangka kalau ternyata Erlan mempermainkan perasaan nya, dan ia juga tak menyangka kalau dirinya terjebak kembali.