Adit yang belum mendapat sinyal dari Sari pun tak begitu berani mendekati Sari lebih agresif, tentu ia takut Sari merasa risih dan malah tak ingin berteman dengannya lagi, untuk laki-laki seusia Adit ia tergolong laki-laki yang cukup mandiri, sopan dan baik hati.
Teman-teman sari sangat mendukung untuk Sari bisa menjalin hubungan dengan Adit, namun sayangnya Sari masih belum bisa memberi jawaban, karena hatinya masih saja terikat akan terhadap Abra, dan juga ketakutan akan kesalahannya terus saja membelenggunya hingga tak bisa memulai hubungan yang baru dengan laki-laki lain.
Sari kembali teringat kesalahan nya, entah mengapa dengan mudahnya ia bisa menyerahkan keperawanannya kepada Abra, memang manis yang mereka rasakan seakan kebahagiaan kala itu tak ada duanya, Sari terbuai, Sari terhanyut, dan Sari merasa dirinya telah memiliki janjimcintanyang tak akan membuatnya merasa kehilangan, hingga akhirnya Sari menjadi korban akibat kepolosannya itu.
