"Kenangan masa lalu. Bukankah terdengar luar biasa bila diceritakan sepuluh dua puluh tahun mendatang?"_AYTB
______________________
Ratih terdiam beberapa detik. Bibirya mengulum senyum, entah apa tujuan dari pertanyaan ini. ia seperti ditanya kapan menikah.
"Tidak ada, Eyang," jawabnya malu-malu.
"Entah Eyang harus bersyukur atau tidak. Barangkali ini yang dinamakan dengan takdir. Maukah Eneng dengan cucu Eyang? Usianya telah masuk usia menikah, tapi sampai sekarang ia bahkan belum menemukan wanita yang tepat untuk dirinya. Ia tidak kenal dengan banyak perempuan kecuali Okta saja, teman sekolahnya dulu. Dan Eyang bertemu denganmu. Eyang merasa, kamulah yang pantas untuknya," tutur Eyang mengutarakan maksud hatinya yang ingin meminang Ratih untuk cucu lelaki tersayangnya yang sampai sekarang belum juga menjemput jodohnya.