"Non, Kinan. Jangan lari-lari nanti jatuh." Teriakan itu menggema di sepnjang lorong yang dipenuhi kamar pada kiri dan kanannya itu.
Seorang perempuan tambun berlari dengan terengah-engah mengejar seorang anak gadis cilik di sepanjang lorong hotel berbintang. Kaki kecilnya begitu cepat mengambil langkah, ia teramat gesit. Terlebih, kondisi lorong yang sepi membuatnya semakin bergerak lincah.
"Nek Acih lama!" teriaknya lagi tanpa menoleh ke belakang, enggan melihat perempuan setengah abad di sana yang sangat kewalahan mengejarnya, napasnya terputus-putus hampir habis. Bila Bik Asih memiliki riwayat penyakit asma, pastilah saat ini; perempuan itu sedang pingsan dan membutuhkan tabung oksigen. Tetapi meski demikian, Bik Asih sering mengalami kesemutan pada kakinya, malam nantinya pastilah ia tidak akan bisa tidur sebab rasa sakit yang terasa menyayat pada kakinya.